Desa PAKEL

Sudah setahun belakangan ini banyak petani resah karena adanya penyakit hama  atau jenis hewan yang disebut ulat tanah ( didesa kami bernama Embug )yang menyerang tanaman singkong.

              Di daerah Pakel kecamatan pule bagian RT 24 RW 08 Dsn. Gladag mayoritas penduduk dengan mata pencahariannya adalah sebagai petani oleh sebab itu tanaman singkong masih dijadikan kebutuhan pangan yang pokok sebagai pendamping beras. Sehingga, jika saja keadaan yang seperti ini terus menerus mengancam, tidak menutup kemungkinan hal ini sangat mengkhawatirkan dan juga mencemaskan bagi mereka.

              Salah satu warga ketika diwawancarai, suyono mengatakan “banyak tanaman singkong tidak bisa dipanen karena dimakan ulat tanah, hama ini tidak mengenal singkong yang baru ditaman maupun singkong yang sudah siap dipanen, jika singkong yang masih muda hama tersebut memakan akarnya dan jika singkong itu sudah besar yang dimakan isinya. Padahal ketergantungan hidup kami terhadap singkong masih tinggi.  ujarnya,kemarin Rabu (6/2).

              Ciri utama atau tanda-tanda yang sudah jelas jika tanaman singkong diserang oleh ulat tanah tersebut daunnya kekuningan dan daun muda yang masih berwarna hijau terlihat layu.       

              Musibah seperti ini jelas sangat mencemaskan melihat ketergantungan hidup para warga terhadap tanaman singkong masih sangat tinggi. Awalnya petani hanya biasa melihat kejadian ini, namun lama kelamaan ternyata banyak tanaman singkong milik petani yang lain  juga diserang, dan sekarang sudah semakin meluas bahkan sampai ke daerah-daerah lain banyak yang terkena dampak dari pada hama tersebut.

              Serangan hama ini sangatlah berat selain menurunnya hasil panen yang tidak kalah menakutkannya gagal panen jika dipersentasikan bisa mencapai 0 %.

              Petanipun kini kelihatannya masih kesulitan untuk menanggulanginya, jadi,  mereka hanya bisa pasrah melihat keadaan yang menimpanya karena belum menemukan obat atau racun untuk  membasmi hama yang ada sampai pada hari ini.